Vipassana adalah teknik meditasi praktis untuk memurnikan pikiran.
Kabarnya, ribuan orang telah berhasil menemukan seni untuk mencapai
hidup yang lebih berkualitas. Pelatihan dilakukan selama sepuluh hari
terus-menerus.
Setahun lalu Muliana merasakan tubuh dan pikirannya selalu lelah
setelah seharian bekerja. Untunglah, perubahan terjadi setelah karyawan
sebuah gerai makanan siap saji di Jakarta ini mengikuti pelatihan
meditasi Vipassana. “Pikiran menjadi lebih terkonsentrasi dan kelelahan
berkurang. Pekerjaan pun lebih cepat selesai,” tuturnya.
Seorang notaris ternama di Jakarta juga mengatakan hal yang sama.
Sebelum mengikuti pelatihan, setiap pindah kasur, ia selalu menghadapi
kesulitan tidur.
Demikian pula Ronny, pebisnis yang tinggal di Jakarta. Vipassana
telah membuat pikirannya menjadi lebih jernih. Teknik ini juga
meningkatkan kesabaran dan menghilangkan perilaku negatif, seperti
marah, cemburu, dan iri hati. “Vipassana membantu kita dalam memperoleh
kekayaan batin,” katanya.
Vipassana dalam bahasa Sansekerta berarti melihat sesuatu seperti
apa adanya dan bukan seperti apa yang dikehendaki. Seperti dituturkan
Suwiaty Mulia, sekretaris Yayasan Meditasi Vipassana Indonesia,
meditasi ini bersifat universal dan tidak ada hubungannya dengan sekte
maupun agama tertentu. Tujuannya untuk mencapai kehidupan yang harmonis
dan bahagia.
Meditasi ini berasal dari India. Setelah lama menghilang, meditasi
Vipassana ditemukan kembali oleh Buddha Gautama lebih dari 2.500 tahun
lalu. Teknik ini adalah proses pemurnian diri melalui pengamatan diri
sendiri.
Kita dapat memulainya dengan mengamati pernapasan alamiah untuk
memusatkan pikiran. Dengan kesadaran yang dipertajam, selanjutnya kita
mengamati sifat jasmani dan batin yang senantiasa berubah dan mengalami
kebenaran universal tentang ketidakkekalan, penderitaan, dan tanpa ego.
Merealisasi kebenaran dengan pengalaman langsung itulah yang disebut
proses pemurnian.
Dikatakan, seluruh jalan (Dhamma) adalah obat untuk mengatasi
masalah-masalah universal dan tidak ada sangkut pautnya dengan sesuatu
organisasi keagamaan atau sekte. Karena alasan itulah Vipassana dapat
dipraktikkan oleh setiap orang, kapan pun, dan di mana pun tempatnya,
tanpa ada konflik dengan ras, suku, dan agama.
Teknik Vipassana
Seperti dijelaskan Suwiaty, meditasi Vipassana bertujuan mencabut
secara total kekotoran mental dan menghasilkan kebahagiaan tertinggi.
Penyembuhan bukan hanya pada penyakit. Pembebasan penderitaan manusia
adalah tujuan utamanya.
Hal ini bisa dialami langsung dengan perhatian yang serius pada
sensasi tubuh, pada yang membentuk kehidupan tubuh ini, serta pada yang
terus-menerus berhubungan dan membentuk kehidupan batin. Perjalanan
dengan dasar pengamatan, penjelajahan diri sendiri inilah yang membawa
ke akar batin dan tubuh, melarutkan kekotoran mental, dan menghasilkan
batin yang seimbang, penuh cinta dan kasih.
Menurut Don dan Sally McDonald, warga Australia pengajar meditasi
Vipassana di Gunung Geulis, Bogor, teknik ini mengamati diri sendiri
dan memberi kita kenyataan dalam dua aspek, yaitu dalam dan luar.
Sebelumnya, seseorang selalu melihat dengan mata terbuka lebar,
melewatkan kebenaran di dalam dirinya.
“Orang selalu melihat
keluar untuk sebab dari ketidakbahagiannya, dan orang selalu
menyalahkan serta mencoba mengubah realitas di luar, tidak mau tahu
dengan realita di dalam. Orang tidak mengerti bahwa sebab dari
penderitaan berada di dalam. Padahal, di dalam, reaksi buta terhadap
sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan,” papar Don.
Pelatihan
Teknik ini diajarkan dalam pelatihan yang diadakan selama 10 hari.
Selama itu peserta harus mengikuti tata tertib yang diberikan, belajar
metode dasar dan praktik yang cukup untuk mendapatkan manfaatnya.
Pelatihan memerlukan kerja keras dan serius. Ada tiga tahapan dalam
mengikuti meditasi Vipassana. Pertama, tidak melakukan tindakan fisik
atau ucapan yang mengganggu kedamaian serta keharmonisan orang lain.
Seseorang
tidak bisa membebaskan kekotoran batinnya bila ia terus melakukan
perbuatan yang hanya memperbanyak kekotoran. Jadi, aturan moral ini
penting sebagai tahap awal latihan. Kemudian berjanji tidak membunuh,
tidak mencuri, tidak berhubungan seks buruk, tidak berbohong, tidak
mabuk. Dengan mematuhi aturan tersebut di atas, seorang bisa
menenangkan batinnya untuk melakukan tugas-tugas selanjutnya.
Kedua, mengembangkan penguasaan atas pikiran liar dengan melatih
untuk tetap pada satu objek, mengarahkan perhatian pada napas selama
mungkin. Ini bukanlah latihan pernapasan karena napas tidak diatur,
sebaliknya napas yang alami diamati sebagaimana adanya sewaktu napas
masuk dan keluar.
Dengan cara ini pikiran ditenangkan, sehingga tidak dikuasai oleh
kenegatifan yang kuat. Pada waktu yang sama, pikiran dipusatkan,
membuatnya menjadi tajam dan berguna untuk usaha pencerahan.
Dua tahapan pertama, kehidupan yang bermoral dan penguasaan pikiran,
adalah sangat penting dan bermanfaat. Namun, hal itu akan membawa pada
penekanan diri, kecuali mengambil tahap ketiga, memurnikan kekotoran
pikiran dengan mengembangkan pencerahan ke dalam diri seseorang.
Pada tahap ketiga ini peserta diajak belajar meditasi cinta kasih
atau niat baik terhadap semuanya. Kemurnian yang berkembang selama
kursus dibagikan kepada semua makhluk.
Hasilnya, menurut Suwiaty, akan datang secara bertahap melalui
latihan yang berkelanjutan. Adalah tidak realistis mengharapkan semua
masalah terselesaikan dalam sepuluh hari. Dalam waktu itu dasar
Vipassana dipelajari, sehingga bisa dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Lebih banyak teknik ini dipraktikkan, lebih banyak pembebasan dari
penderitaan, dan lebih dekat pada tujuan akhir, yaitu pembebasan penuh.
Meditasi Vipassana yang dilakukan secara teratur tidak hanya bisa
menyembuhkan penyakit jasmani. Sebagai hasil sampingan dari pemurnian
batin, banyak penyakit psikosomatik (penyakit yang sumbernya dari
batin, tetapi gejalanya timbul pada jasmani) dapat disembuhkan.
Sesungguhnya Vipassana adalah sebuah seni hidup yang membasmi tiga
penyebab dari semua ketidakbahagiaan, yaitu nafsu keinginan, kemarahan,
dan ketidaktahuan.
Dengan praktik terus-menerus, meditasi akan
membebaskan ketegangan yang ditumpuk dalam kehidupan sehari-hari,
membuka belenggu kebiasaan lama yang bereaksi dengan cara yang tak
seimbang terhadap situasi yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan. Dengan demikian, ia mengembangkan energi positif dan
kreatif demi penyempurnaan individu dan masyarakat pada umumnya.
Mutlak tidak dikenakan biaya apa pun untuk mengikuti pelatihan
meditasi Vipassana. Semua biaya yang dikeluarkan selama kursus
berlangsung dibiayai sepenuhnya dari sumbangan siswa-siswa lama.
Sumbangan tersebut dipakai untuk menutupi semua pengeluaran, seperti
administrasi, satpam, perizinan, biaya sewa tempat latihan, pemakaian
listrik dan air, overhead, dan lain sebagainya. Yayasan tidak mempunyai
sumber pendapatan, kecuali sumbangan siswa-siswa lama tersebut.
“Pelatihan yang telah saya jalani dibiayai oleh kemurahan hati para
siswa lama. Sekarang biarlah saya memberikan sesuatu untuk menjalankan
pelatihan yang akan datang, sehingga orang lain juga dapat merasakan
manfaat teknik ini,” kata Don.
sumber : kompas.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
saya dapat dihubungi di email: putranarayana072@yahoo.com