Rabu, 27 Juni 2012

Manfaat Sirsasana


Terapi berdiri terbalik sudah dikenal sejak 400 SM, oleh Hippocrates yaitu Bapak Pengobatan, beliau mengobati beberapa pasiennya menggunakan terapi ini. Didalam dunia Yoga, pose ini disebut dengan nama Sirsasana yang juga dikenal dengan King of Asanas, yaitu raja dari semua postur yoga. Disebut demikian karena manfaat yang didapatkan dengan melakukan pose ini paling lengkap jika dibandingkan postur / asana yang lainnya. Lalu apa saja manfaat yang didapatkan bagi kesehatan kita dengan melakukan pose ini ? Let's check it out !
Ketika tubuh berada dalam posisi terbalik - dengan kepala di bawah - tubuh beserta isinya sejenak terbebas dari berat badan dan gravitasi bumi. Efek positif terasa pada hampir seluruh tubuh. Melakukan pose ini dapat meningkatkan sirkulasi darah di sepanjang tubuh dan berpengaruh pada peningkatan beberapa fungsi tubuh.
Saat seseorang melakukan posisi terbalik ini, aliran darah yang kaya akan oksigen diarahkan dari wilayah bawah tubuh ke jantung, sehingga dapat meningkatkan fungsi jantung, hal ini juga membuat tugas jantung memompa darah ke otak lebih mudah.

Otak walaupun hanya seberat 3% dari total berat badan kita, akan tetapi otak adalah pengkonsumsi oksigen terbesar jika dibandingkan organ tubuh yang lain yaitu sekitar 25% dari asupan oksigen untuk seluruh tubuh. Apabila otak tidak mendapatkan supply darah kapiler yang cukup, maka sel-sel otak menjadi tidak berkembang dan tidak berguna. Posisi ini meningkatkan Arus Oksigen ke Otak, efeknya adalah menguatkan daya ingat, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan kemampuan berkonsentrasi, menghalau sakit kepala, migren, ketegangan pikiran, dan kepanikan serta dapat mencegah kepikunan pada orang tua. Dan yang lebih penting lagi pose ini dapat menimbulkan efek relaksasi dan meredakan stress, yang merupakan akar dari semua penyakit yang dialami manusia. Juga disebutkan bahwa dengan meningkatnya sirkulasi darah ke kepala melalui pose terbalik ini, akan dapat mencerahkan warna kulit, meningkatkan rasa kewaspadaan dan juga meningkatkan fungsi pendengaran dan penglihatan. Pose ini juga sekaligus meningkatkan pasokan darah ke bagian wajah, sehingga bermanfaat untuk menyegarkan jaringan kulit, menangkal keriput, dan mengencangkan kulit wajah. Suplai makanan yang berlimpah pada kulit bagian kepala juga berefek menyuburkan rambut, menghambat tumbuhnya uban, mencegah kerontokan, dan memelihara rambut tetap sehat mengkilat. Dengan bertambahnya aliran darah ke otak maka akan merangsang kelenjar pituitary ( sering disebut masternya kelenjar endokrin) untuk mengontrol semua kelenjar endokrin yaitu adrenal, thiroid, ovarium dan testis yang mana semua kelenjar ini bertanggung jawab pada semua metabolisme tubuh, pertumbuhan, tekanan darah, seksualitas,dan banyak lagi fungsi lainnya yang penting bagi tubuh. Pose ini juga dapat membantu fungsi pernafasan. Karena pada saat melakukan posisi ini, paru-paru bagian atas dan bawah mendapat pasokan oksigen sehingga pada gilirannya dapat bermanfaat untuk mengurangi gangguan pernapasan seperti bronkitis, asma, hidung dan infeksi tenggorokan. Pose ini juga baik bagi mereka yang menderita gangguan pencernaan dan sembelit.
Manfaat lain dari pose ini yaitu meningkatkan mood dan mengurangi depresi, ketegangan otot juga berkurang 35%, rasa cemas dan sulit tidur dapat diobati dengan terapi ini. Pose ini dapat meningkatkan fungsi seksual, karena meningkatnya pasokan darah segar dan kaya nutrisi kedaerah reproduksi, sehingga dapat meningkatkan fungsi seksual, mengobati impotensi dan juga baik bagi wanita yang ingin hamil. Juga membantu proses pembersihan darah dan baik bagi wanita yang sering mengalami nyeri saat datang bulan. Bagi para atlet sering merasakan sakit pada ototnya setelah latihan, hal ini karena tubuh memproduksi dalam jumlah besar asam laktat dan puing-puing zat sampah lainnya, dengan melukan pose ini zat-zat sampah tersebut akan lebih cepat dibersihkan sehingga rasa sakit pada otot lebih cepat hilang.
Melakukan pose terbalik ini dapat merangsang sistem limfatik tubuh untuk lebih aktif. Sistem limfatik membersihkan racun dari jaringan dan memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Sistem limfatik tubuh bekerja meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkan patogen dan menyaring material sampah tubuh. Sistem ini bekerja membersihkan sel darah mati, material sampah tubuh, sel kanker dan racun/toksin dari dalam tubuh untuk kemudian dibuang. Sistem limfatik juga bekerja dengan sistem sirkulasi tubuh untuk mengantar nutrisi, oksigen dan hormon dari darah ke dalam sel-sel tubuh. Lebih jelas tentang sistem limfatik ini dapat dibaca di sini. Lebih lanjut tentang manfaat pose ini dapat juga dibaca disini.
 
Untuk mendapatkan manfaat yang disebutkan tadi, lakukan pose ini setiap hari antara 5-15 menit. Bagi pemula lakukan semampunya dulu. Berlatihlah pose sirsasana jika anda tidak memiliki alat Inversion tables. Bagi mereka yang terlalu berat melakukan pose sirsasana, maka dapat diganti dengan pose sarvangasana yang sering disebut juga queen of yoga pose, karena manfaat yang didapat relatif hampir sama.

Walaupun pose terbalik ini banyak memiliki manfaat buat kesehatan kita, namun tidak semua orang boleh melakukan pose ini. Berikut ini adalah kondisi yang TIDAK dianjurkan untuk melakukan posisi terbalik yaitu :
Wanita yang sedang menstruasi, penderita darah tinggi, penderita darah rendah, wanita yang sedang hamil, punggung yang lemah, infeksi telinga bagian tengah, glaukoma, obesitas berlebih, cedera tulang belakang, masalah retina dan penderita hiatal hernia.

Yoga Dari Sisi Ilmiah

Yoga memang berasal dari India dan telah dipraktekkan ratusan tahun lalu. Tapi bukan berarti tidak bisa dikaji secara ilmiah. Berikut beberapa hasil penelitian terbaru mengenai manfaat yoga yang dilakukan oleh para peneliti Barat.

Riset Oleh Boston University School of Medecine dan McLean Hospital di Amerika membuktikan, yoga dapat meningkatkan gamma aminobutyric acid (GABA) yang berfungsi mengendalikan stres di otak, sebanyak 27%.

Baru-baru ini, Benson-Henry Institute for Mind Body Medicine at Massachusetts General Hospital, Amerika, menemukan bukti, yoga dan meditasi dapat mengubah kecenderungan tubuh merespon stres, bahkan, pada pemula sekalipun.

Para ilmuwan di Harvard Medical School, Amerika, menyatakan bahwa yoga dapat menurunkan kadar adrenalin yang berlebihan. Tubuh memproduksi adrenalin saat stres. Bila berlebihan, maka dapat memicu depresi.

Yoga Atasi Migren

Kombinasi berbagai posisi yoga, latihan teknik pernapasan, serta relaksasi dan meditasi, terbukti membantu mengatasi migren! Hal ini ditemukan Dr. PJ John dari University of Rajasthanjaipur, India.

Yoga diyakini memberi efek menenangkan kerja sistem saraf. Efek inilah yang kemudian membuat frekuensi serta intensitas serangan migren jauh berkurang, setelah mereka berlatih kontinyu selama 3 bulan.

Menurut Dr. John menyebutkan, kombinasi yoga dan teknik pernapasan juga lebih efektif mengurangi migren dibandingkan dengan menghindari penyebab migren maupun mengubah pola makan. Teknik ini juga bermanfaat mengurangi depresi, sakit kepala, kepanikan, serta berbagai rasa nyeri pada tubuh.

Manfaat Yoga Untuk Seks


Kundalini Yoga Indonesia 
Tubuh yang santai bisa membuat Anda menikmati aktivitas seks lebih optimal. Olahraga juga salah satu faktor yang bisa membantu Anda menikmati seks. Tapi jika Anda merasa tidak memiliki waktu banyak untuk olahraga, cobalah yoga.
Manfaat yoga selain membuat Anda relaks dan tenang, dapat pula membantu Anda saat melakukan aktivitas seksual. Menurut Ellen Barrett, penulis buku Sexy Yoga, yoga membentuk tubuh yang kuat dan lentur sehingga membuat Anda mudah melakukan lebih banyak variasi gerakan atau posisi dalam bercinta. Masih belum percaya? Berikut adalah lima alasan lain mengapa Anda ‘wajib’ mengenal yoga.
Melancarkan Aliran Darah
Sama halnya jika Anda melakukan olahraga pada umumnya, yoga juga dapat melancarkan aliran darah. Pada posisi yoga tertentu, seperti posisi elang, gerakan tersebut langsung melatih otot panggul Anda dan melancarkan aliran darah pada bagian panggul. “Semakin sering Anda melatih otot ini, ruang gerak Anda akan semakin luas,” ujar Becky Jeffers, Direktur Berman Centre for female sexual health and menopause manajement di Chicago. Menurut Becky, melatih otot panggul akan membantu Anda melakukan kontraksi dan relaksasi lebih kuat yang akhirnya membawa Anda pada pengalaman orgasme yang lebih lama.
Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Ketika Anda melakukan gerakan-gerakan yoga, Anda melatih konsentrasi pikiran dan fokus Anda. Hal ini membuat Anda semakin fokus pada apa yang Anda lakukan. “Ketika Anda menerima diri sendiri, Anda akan tahu apa yang dibutuhkan untuk bisa menikmati aktivitas seksual bersama pasangan,” ujar Becky lagi. Anda bisa mengkomunikasikan perasaan ini kepada pasangan saat Anda berdua melakukan aktivitas tersebut.
Mengurangi Rasa Sakit
Bagi beberapa perempuan yang aktif, terutama yang suka olahraga lari, otot pinggul dan paha yang tegang terkadang bisa menghambat aktivitas seks. Yoga membantu untuk merilekskan otot tersebut. “Otot panggul yang tegang dapat mempengaruhi bagaimana panggul itu berkontraksi saat Anda melakukan aktivitas seks,” ujar Becky. Satu bagian otot yang tegang dapat mempengaruhi gerak otot lainnya sehingga orgasme pun tidak bisa maksimal dan permainan cinta Anda tidak bisa dinikmati secara maksimal.
Jadi, santai saja, dan biarkan semuanya mengalir, dan orgasme akan datang.
Memberikan Sensasi “Lebih Hidup”
Gerakan segitiga dalam posisi duduk bersila dalam yoga menstimulasi cakra Anda. Menurut filosofi Timur, kehidupan seks diatur oleh beberapa cakra. Cakra adalah pusat energi yang mengitari tubuh Anda. “Ketika cakra Anda sehat dan bekerja baik, kehidupan seks Anda juga akan sehat dan memuaskan,” tutur Becky. Tiga cakra paling berpengaruh pada aktivitas seks Anda adalah the root chakra (pada daerah perineum, area antara tulang vagina dan anus), the sacral chakra (bagian tengah perut bagian bawah), dan the heart chakra (bagian tengah dada). Gerakan-gerakan yoga membuat darah mengalir lancar menuju area-area sensitif tersebut dan membuka prana (semangat hidup) Anda. Hal tersebut akan membuat Anda lebih terbuka dan lebih bereksplorasi pada aktivitas seksual dan Anda menjadi pribadi yang lebih bahagia.

CHAKRA


“Chakra” berasal dari bahasa Sansikerta “roda” atau “lingkaran”. Dalam Hinduisme dan Budhisme, chakra/cakra adalah pusat energi di dalam tubuh yang non fisiologis, berada disepanjang tulang belakang. Secara traditional setiap cakra disamakan dengan bunga lotus yang mempunyai banyak daun bunga. Bila anda punya kemampuan melihat dengan mata bathin dapat melihatnya.
Ada tujuh cakra utama/cakra mayor:
-Cakra Mooladhara/cakra dasar/Basic chakra terdiri dari 4 kelopak bungaberwarna merah kemilauan, terdapat pada dasar tulang ekor. Cakra ini merupakan inti dari inti awal pengbangkitan cakra lainnya. Hal ini dikarenakan energi Kundalini hanya bersemayam didalamnya.
-Cakra svadhistana/cakra sex, terdiri dari 6 kelopak bunga berwarnaoranye. Terletak pada alat vital manusia. Cakra ini merupakan pusat pengendali hawa nafsu (seksualitas) manusia. Memiliki peranan pentingsebagai pengendali urin yang diedarkan dari ginjal dan menyeimbangkankadar urin terhadap racun-racun seperti kreatin dan urium. Cakra inijuga menyeimbangkan hormon ovum dan sperma, juga insulin dan adrenalin.
-Cakra manipura/cakra pusar/Navel Chakra terdiri dari 10 kelopak bunga berwarna hijau. Terletak pada pusar manusia (solar plexus). Cakra inimerupakan inti kekuatan daya tahan tubuh manusia yang terbesar. Cakra ini mengkoordinasi seluruh kegiatan sistim saluran pencernaan manusia.
-Cakra Anahata/Cakra Jantung/Heart Chakra, terdiri dari 12 helaikelopak bunga berwarna hijau jamrud. Terdapat pada jantung manusia. Cakra ini merupakan penggerak dan penyeimbang detak jantung manusia dan menggerakkan darah yang masuk dan keluar. Cakra Anahatta jugamengendalikan pembuluh-pembuluh darah pada jantung dan seluruh tubuh.
-Cakra Visudhi/Tenggorokan/Throat Chakra/Rushuddah, terdiri dari 16 helai kelopak bunga berwarna biru. Merupakan pengendali keseimbanganenergi diantara organ saluran pernafasan, berpengaruh penting pada proses pembersihan/detoksifikasi udara yang kita hirup.
-Cakra Ajna/Cakra Mata Ketiga, terdiri dari 96 helai kelopak bungaberwarna biru keunguan. Terletak ditengah-tengah alis mata kanan dankiri. Cakra Ajna dapat terus diaktifkan dengan tujuan aktifitasspiritual yang aplikatif, semisal melihat chakra, energi, makluk spirit/roh dsb. Mengendalikan kemampuan melihat yang non fisik. Cakra Ajna memiliki dua bagian, antara depan dan belakang. Bagian depan menguasai otak besar, sedangkan bagian belakang menguasai otak belakang.
-Cakra Sahasrara/cakra Mahkota/Crown chakra terdiri dari 960 helai kelopak bunga berwarna. Fungsinya sebagai pernyataan besarnya  spiritualitas seseorang. Terletak pada ubun-ubun kepala. Cakra ini merupakan tempat energi Kundalini bersemayam setelah dibangkitkan.
Seiring perjalanan waktu Kundalini dapat turun lagi ke cakra Mooladharakarena disebabkan oleh perilaku negatif. Kundalini sendiri berasal dari kata Sansikerta artinya “menggulung”. Kata ini berasal dari visualisasi energi besar yang belum terbangkitkan atau tidur.
Cakra Sahasrara merupakan gerbang Spiritual pada diri manusia. Penghubung antara Alam Spiritual Mikro (manusia) dengan Alam Spiritual Makro/Astral. Jalur yang menghubungkan ini dinamakan Anthakarana. Jalur ini bermula dari Anahatta sampai Sahasrara / inner body chakras danberlanjut sampai dengan cakra Outer Body yang ke 6666 / Alam Semesta.

Share

Meditasi


MeditasiMeditasi adalah Praktik relaksasi yang melibatkan pengosongan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari Makna harfiah meditasi adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam pikiran, memikirkan, merenungkan. Arti definisinya, meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku.
Dengan kata lain, meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang secara proporsional  berhubungan langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu. Kita mulai paham bahwa hidup merupakan serangkaian pemikiran, penilaian, dan pelepasan subjektif yang tiada habisnya yang secara intuitif mulai kita lepaskan.
Dalam keadaan pikiran yang bebas dari aktivitas berpikir, ternyata manusia tidak mati, tidak juga pingsan, dan tetap sadar. Guru terbaik untuk meditasi adalah pengalaman. Tidak ada guru, seminar, atau buku-buku meditasi yang dapat mengajarkan secara pasti bagaimana seharusnya kita melakukan hidup bermeditasi. Setiap orang dapat secara bebas memberikan nilai-nilai tersendiri tentang arti meditasi bagi kehidupannya. Oleh karena hanya dengan mempraktekkan meditasi dalam hidup, orang bisa merasakan manfaat suatu perjalanan meditasi.
Ada banyak arti tentang meditasi, di antaranya adalah:
1. Meditasi adalah jalan untuk masuk dalam kesadaran jiwa.
2. Meditasi adalah jalan untuk introspeksi diri.
3. Meditasi adalah jalan untuk berkomunikasi dengan sang pencipta.
4. Meditasi adalah jalan untuk mengubah hidup anda.
5. Meditasi adalah jalan untuk meraih ketenangan batin.
Manfaat dan Kegunaan Meditasi
Meditasi sering diartikan secara salah, dianggap sama dengan melamun sehingga meditasi dianggap hanya membuang waktu dan tidak ada gunanya. Meditasi justru merupakan suatu tindakan sadar karena orang yang melakukan meditasi tahu dan paham akan apa yang sedang dia lakukan. Manfaat meditasi yang kita lakukan bisa secara langsung maupun tidak langsung kita rasakan secara fisik. Salah satu manfaat tersebut adalah kesembuhan yang kita peroleh, jika kita menderita sakit tertentu.
Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang paling baik. Saat anda mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan menjadi cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalain memompa hormon-hormon stres. Selama anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan darah menjadi normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stres menurun. Selama meditasi, lama-kelamaan Anda bisa mendengarkan denyutan jantung, bahkan lebih lanjut lagi Anda dapat mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar masuknya nafas.
Di masa lalu testimoni mengenai manfaat meditasi datang hanya dari orang-orang yang mempraktikkan meditasi, saat ini ilmu pengetahuan menunjukkan manfaat meditasi secara objektif. Riset atas para pendeta oleh Universitas Wisconsin menunjukkan bahwa praktik meditasi melatih otak untuk menghasilkan lebih banyak gelombang Gamma, yang dihasilkan saat orang merasa bahagia. Dari penelitian terungkap bahwa meditasi dan cara relaksasi lainnya bermanfaat untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi melatonin dan serotonin serta menurunkan hormon streskortisol.
Dr. Herbert Benson, seorang ahli jantung dari Universitas Harvard, adalah orang pertama yang dengan penuh keyakinan menggabungkan manfaat meditasi dengan pengobatan gaya barat. Secara ilmiah, ia menjelaskan manfaat-manfaat dari meditasi yang telah dipraktikkan orang selama berabad-abad. Manfaat meditasi:
* Apabila anda secara rutin melakukan meditasi, organ-organ tubuh dan sel tubuh akan mengalami keadaan baik dan bekerja lebih teratur.
* Mampu mengatur dan mengendalikan orang lain serta memaafkannya.
* Mampu mengerti orang lain dan memaafkannya.
* Selalu bertekun dalam hidup yang baik, sebagai pembawa berkat bagi sesama.
* Mampu menerima suka dan duka, kesulitan, dan kebaikan hidup dengan baik.
Cara Melakukan Meditasi
Meditasi itu alami, organis, dan bukan barang impor. Ada banyak cara untuk bermeditasi, termasuk meditasi sebagai gerakan atau tarian dan meditasi atas bunyi, musik, dan imajeri visual. Ada yang melakukannya sambil bervisualisasi, ada yang melakukannya sambil berkontemplasi ke dalam sebuah konsep (misalnya tentang cinta, kasih sayang, persahabatan, atau Tuhan), ada yang melakukannya sambil merapal mantra atau melakukan afirmasi (meneguhkan diri dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang dapat memberikan motivasi), ada yang melakukannya sambil memandangi cahaya lilin, dan ada juga yang bermeditasi sambil mempertajam sensitivitas indra tubuh dan menghayatinya.
Untuk melakukan meditasi, Anda harus dapat menurunkan frekuensi gelombang otak terlebih dulu dengan cara relaksasi. Kenali irama gelombang yang mengalir yang sering mengacaukan peningkatan kesadaran dalam meditassi agar dapat menemukan cara yang khas untuk membuatnya menjadi selaras. Ada banyak buku bagus mengenai teknik bermeditasi, tapi berikut dasar-dasarnya:
* Cari tempat yang tenang.
* Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
* Bagi sebagian orang duduk bersila terasa tenang. Anda boleh duduk di atas bantalan atau handuk. Anda juga bisa menggunakan kursi, tapi usahakan duduk hanya pada setengah bagian depan kursi. Ada orang-orang yang suka memakai handuk atau syal pada bahu untuk mencegah kedinginan.
* Bahu Anda harus rileks dan tangan diletakkan di pangkuan.
* Buka mata setengah tanpa benar-benar menatap apa pun.
* Jangan berusaha mengubah pernapasan Anda biarkan perhatian Anda terpusat pada aliran napas. Tujuannya adalah agar kehebohan dalam pikiran Anda perlahan menghilang.
* Lemaskan setiap otot pada tubuh Anda. Jangan tergesa-gesa, perlu waktu untuk bisa rileks sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit, dimulai dengan ujung kaki dan terus ke atas sampai kepala.
* Visualisasikan tempat yang menenangkan bagi Anda. Bisa berupa tempat yang nyata atau khayalan.
Waktu yang baik untuk melakukan meditasi adalah antara pukul 02.00-04.00 dini hari atau subuh. Namun, jika waktu tersebut tidak memungkinan maka dapat dipilih waktu yang cocok tanpa gangguan saat melakukan meditasi.
Sumber : dari wikipedia

Minggu, 24 Juni 2012

Yoga Dan Pariwisata

Ghiboo.com - Ternyata tak hanya pemandangan menakjubkan dan mempesona saja yang membuat Bali banyak dikunjungi wisatawan. Di sisi lain Bali juga punya daya tarik wisata tersendiri bagi para wisatawan asing.

Belakangan ini wisatawan asal luar negeri khususnya Eropa yang tengah berlibur di Bali, banyak yang tertarik untuk mengikuti pelatihan tentang yoga dan meditasi.

Menurut I Wayan Sujana yang juga pelatih yoga dan meditasi bagi wisatawan mancanegara, wisata yoga dan meditasi sedang diminati oleh wisatawan asing.

"Mereka ada di Bali sampai tiga bulan lamanya untuk melakukan kegiatan yoga dan meditasi, disamping menikmati keunikan seni budaya dan panorama alam Pulau Dewata," ujarnya.

Wayan menambahkan, sekarang ini di Bali terdapat sekian banyak pasraman sebagai tempat dan berlatih kegiatan yoga dan meditasi bagi wisatawan mancanegara.

Lebih jauh Wayan Sujana menjelaskan, wisatawan asing khususnya dari kawasan Eropa, sangat tekun dan disiplin mengikuti yoga dan meditasi selama berlibur di Bali.

"Kebiasaannya itu diteruskan di negaranya dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, dan mereka secara rutin menjadwalkan kunjungannya ke Bali untuk bertemu dengan gurunya," tutur Wayan Sujana.

Belum lama ini Bali telah menggelar acara Internasional Festival Yoga Meditasi selama tiga hari, 13-15 April 2012 lalu. Acara tersebut diikuti oleh 500 penekun spiritual, 40 persen diantaranya berasal dari mancanegara.

(Berbagai sumber)

Sabtu, 23 Juni 2012

Yoga mengobati fisik dan menghaluskan batinku

(Perjalanan hidup seorang praktisi Yoga) 

Menjadi guru yoga seperti sekarang ini sebenarnya tidak pernah terbayangkan sejak semula oleh saya.
Sesekali saya berhadapan dengan anak-anak, kali lain berhadapan dengan profesional muda. Menghadapi orang banyak, saya tidak mengalami hambatan lagi. Padahal waktu masih kuliah, jangankan tampil di depan umum, jika diminta memberikan presentasi di depan kelas saat perkuliahan di Seni Rupa ITB, saya sering tidak bisa konsentrasi. Akibatnya, presentasi yang sudah disiapkan jauh - jauh hari, bisa berantakan pada hari H.
Namun setelah mengenal yoga, lambat laun sifat dan sikap saya yang kurang baik, terkikis satu persatu. Yoga bisa mengubah diri saya dari seorang yang sangat pesimis, menjadi orang yang tegar, sekaligus lembut. Melalui yoga pula saya bisa menerima keberadaan diri, dan lebih bisa mengendalikan emosi yang sering meluap-luap.
Permasalahan Keluarga
Ketika masih mahasiswi, saya mencatat beberapa hal yang kurang baik pada diri saya. Pertama, saya selalu berpikir negatif. Kedua, saya paling senang membesar-besarkan masalah. Selain itu, apabila sedang ada problem, saya mudah sekali marah. Akibatnya saya tidak pernah tenang. Stres pun terus menghimpit.
Mungkin saja masalah-masalah itu mengemuka karena latar belakang keluarga saya yang broken home. Akibatnya sejak kecil saya selalu terkondisikan untuk selalu tegang, dan akhirnya saya jadi punya konsep diri yang tidak baik.
Saat terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997, yang melibas ekonomi keluarga kami, saya merasakan kondisi itu berat sekali. Bisnis keluarga yang sudah sejak lama berjalan dengan mulus, serta merta bangkrut. Akibatnya agar bisa bertahan hidup, kami harus banting stir. Contoh kecil, saya yang semula tinggal bersama orang tua, harus pindah ke tempat kos yang sederhana.
Perubahan yang tiba-tiba itu tentunya membuat saya menjadi mudah limbung, seakan -akan tidak punya pegangan. Tetapi, roda-roda kehidupan harus tetap bergulir bukan?

Membaca buku yoga
Dalam menapaki hari-hari selanjutnya, yang terbayangkan oleh diri saya, alangkah menyenangkannya apabila ketegangan yang disebabkan karena beban perkuliahan maupun masalah keluarga bisa dilepaskan satu persatu. Tetapi kemana melepasnya? Itu menjadi tanda tanya besar.
Dalam kondisi tersebut tiba-tiba ada keinginan untuk berhenti kuliah yang sedang berjalan, sehingga stres yang sudah mengakar, semakin bertunas. Tetapi karena saya sudah menjalani selama sekian tahun, dan juga karena kasihan pada ibu saya, dengan segala daya dan upaya saya harus menyelesaikan kuliah sampai tuntas.
Sebelumnya, sekitar tahun 1996, secara tidak sengaja saya menemukan sebuah buku berjudul Yoga, Meaning, Value and Practice karya Phulgenda Sinha yang saya dapatkan saat sedang mencari buku mata kuliah di toko buku Palasari, Bandung. Toko tersebut menjual buku-buku bekas/kuno dengan harga murah.
Saya pernah mengetahui sebelumnya bahwa yoga dapat meredakan ketegangan. Karena saya mudah stres, maka saya mencoba untuk berlatih yoga dengan bantuan buku tersebut.
Di masa awal berlatih yoga, saya hanya menganggap yoga sebagai olahtubuh yang mampu memberikan rasa rileks saja, namun setelah menjalani hari-hari yang lebih berat setelahnya, saya mulai berpikir yoga ternyata buka sekedar olahtubuh, ia dapat menjadi pegangan dalam menapaki hari-hari saya.
Setiap hari, saya mencoba memahami lembar demi lembar buku yoga yang sudah tidak utuh lagi itu. Dan pada akhirnya saya berani mencoba mempraktikkan asanas ( postur ), termasuk meditasi, sampai relaksasi.

Awalnya tubuh kaku
Di awal melakukan yoga asanas dan teknik bernapas ( pranayama ), saya merasa tubuh sangat kaku, dan karena 'guru' pertama saya adalah buku, maka saya tidak tahu apakah telah melakukannya dengan benar atau tidak.
Jangankan untuk melakukan meditasi, memusatkan pikiran saat melakukan pengaturan napas dalam asanas pun teramat sulitnya. Postur-postur yoga yang terlihat sangat rumit yang tertera dalam buku, sepertinya mustahil untuk dapat saya kuasai.
Dan di awal masa mempelajari yoga, saya juga belum terlalu memahami esensi dari yoga. Saya hanya berpikir bahwa yoga hanyalah sebatas olahtubuh yang memberikan rileksasi saja, dan kebetulan saya perlu rileks, oleh karenanya saya memilih yoga. Ketika itu terus terang saja saya menjadikan yoga sebagai 'pelarian' saat saya menghadapi masalah.
Namun sebenarnya itu kurang tepat, karena bagaimana pun kita tidak akan bisa menyelesaikan masalah hanya dengan menghindar!
Pada masa awal berlatih yoga, saya kurang tepat memposisikannya. Namun seiring dengan dengan bergulirnya waktu ( saya belajar yoga hampir 10 tahun dengan guru yang berbeda-beda ) sekarang saya lebih memahami esensi yoga, dan apa yang saya dapatkan lebih dari sekedar rileksasi.

Menguasai tubuh, pikiran, dan jiwa
Yoga ( terutama jenis hatha ) mengajarkan bahwa penguasaan tubuh melalui asanas ( postur ) merupakan jalan kita menuju penguasaan pikiran, dan penguasaan pikiran merupakan gerbang awal menuju penguasaan jiwa. Dan bila kita telah mampu menguasai ke tiga aspek tersebut - tubuh, pikiran, dan jiwa - maka kita akan mengerti kehidupan kita dan dapat mengalaminya dengan lebih harmonis.
Relaksasi dalam yoga pun tidak hanya sekedar santai bermalas-malasan, namun merupakan cara yang sangat efektif untuk melepaskan seluruh ketegangan dan emosi negatif yang terbentuk dari tubuh fisik hingga ke mental. Dan bila seluruh aspek dari diri telah relaks, maka kita dapat merasakan damai yang sesungguhnya, dan mulai tergerak untuk memperbaiki perilaku kita.
Saya juga belajar bahwa satu-satunya cara agar dapat bertahan ialah dengan berjuang, dan bukan dengan menghindar. Disini saya rasakan peran yoga sebagai alat pengontrol diri. Menenangkan diri saat sedang tegang, sekaligus menguatkan mental saya saat menghadapi masalah.

Kecelakaan Mobil
Oh ya, pada tahun 1994, waktu masih SMA saya sempat mengalami kecelakaan mobil di jalan tol Padaleunyi Bandung yang mengakibatkan patahnya tulang bahu kanan dan posisi tulang panggul saya yang agak 'terpuntir' karena benturan aspal jalan.
Sebegitu hebatnya kecelakaan Alhamdulillah saya selamat, namun kecelakaan tersebut mengakibatkan pertumbuhan bahu kanan saya menjadi terhambat ( lebih pendek, kecil, dan lemah ) dibanding dengan bahu kiri. Tubuh bagian atas saya kaku dengan gerakan yang terbatas, karena posisi panggul yang tidak simetris.
Saya telah mencoba berobat dengan mendatangi ahli pijat dan melakukan fisioterapi. Manfaatnya cukup terasa karena saya dapat dengan cepat beraktivitas kembali. Namun setelah beberapa kali fisioterapi, saya merasakan bahu kanan saya agak naik dan pendek, masih terasa sakit bila memikul beban sehingga semua kegiatan mengangkat barang, saya lakukan dengan bahu kiri.
Setelah tekun berlatih yoga asanas pada tahun-tahun berikutnya, saya dapat merasakan kekuatan kedua bahu kembali seimbang dan fleksibilitas tubuh meningkat secara menyeluruh.

Serius Belajar
Saya mulai belajar yoga lebih serius pada tahun 1997 di Bandung, diantaranya di Murnianda Brotherhood dan Yayasan Ananda Marga Indonesia cabang Bandung, kemudian saya melanjutkannya di Jakarta, Singapura dan bahkan sampai ke India.
Saya pikir, inilah jalan hidup yang telah Tuhan berikan kepada saya agar saya bisa menjadi manusia yang lebih baik dan dapat berdamai dengan diri saya. Saya pun mulai berpikir positif, bahwa semua masalah yang terjadi di masa lalu merupakan cara Tuhan mengantar saya pada sesuatu yang lebih baik.
Belajar yoga bagi saya bukan sebagai exercise, yoga merupakan ilmu untuk mempelajari hidup agar lebih harmonis. Inti dari yoga ialah penguasaan diri, tubuh, pikiran, dan mental yang bila kita telah dapat menyelaraskan ketiganya maka kita dapat hidup dengan damai.
Teknik asanas sepintas mirip dengan aktivitas fisik lainnya yang kini banyak berkembang, merupakan aktivitas fisik yang sifatnya meditatif yang bertujuan tidak hanya meningkatkan kesehatan, namun juga untuk membangkitkan energi spiritual dalam diri manusia. Dengan meluangkan waktu setiap hari untuk berlatih yoga, teknik pernapasan, dan meditasi, maka sedikit demi sedikit saya menjadi lebih santai dan rileks.
Bagi saya, manfaat dari berlatih yoga melebihi aktivitas olahraga rutin sehari-hari. Yoga menghubungkan tubuh dan pikiran. Dapat dikatakan bila tubuh tidak terkendali, maka pikiran pun tidak akan terkendali.

Menjadi Vegetarian
Agar lebih sehat, sejak tahun 1997, saya menjadi vegetarian, tepatnya lacto vegetarian. Tujuannya tidak lain agar saya dapat merasakan manfaat yang optimal dari latihan yoga saya. Saya memilih sayur dan buah serta banyak minum air putih.
Di dalam yoga, terdapat lima prinsip yang akan memaksimalkan manfaatnya bila kita lakukan.
1. Berlatih yang cukup. Postur yoga ( asanas ) membantu meregangkan dan membina otot serta menguatkan tulang dan melenturkan sendi. Asanas menstimulasi pengeluaran hormon endorfin yang menciptakan rasa nyaman pada tubuh.
2. Bernapas yang baik ( pranayama ). Meningkatkan kapasitas paru-paru agar pernapasan menjadi lebih optimal. Teknik pernapasan juga membantu menguatkan organ tubuh internal, meningkatkan kontrol emosi dan memberikan sensasi rileks yang mendalam.
3. Menjalankan diet yang sehat. Diet yang benar dan seimbang akan meningkatkan daya tahan tubuh, kesehatan secara keseluruhan dan menenangkan pikiran.
4. Istirahat yang Cukup. Mengistirahatkan tubuh setelah melakukan asanas, meningkatkan perasaan nyaman dan rileks pada tubuh, melancarkan sirkulasi darah dan mengembalikan tubuh pada kondisi yang stabil.
5. Berpikir positif dan meditasi. Merlatih yoga akan menimbulkan pikiran yang positif dan meningkatkan rasa percaya diri. Yoga membimbing pemurnian pikiran agar terhindar dari pikiran yang negatif. Meditasi akan membimbing pikiran untuk masuk kedalam kesadaran diri yang merupakan tujuan tertinggi dalam yoga.
Apabila kita hanya melakukan satu dari kelima prinsip tersebut, misalnya asanas saja, kita hanya mendapatkan satu bagian saja.

Tidak mudah gelisah
Dengan menjadi vegetarian, saya telah menjalankan salah satu misi dari yoga, yakni ahimsa , dengan lebih menghargai kehidupa. Selain itu saya pun jauh menjadi lebih tenang, lebih bisa disiplin, memiliki pola hidup yang lebih teratur, serta tidak mudah gelisah.
Secara garis besar, dengan berlatih yoga saya menjadi lebih puas dengan kondisi diri saya, baik dan buruk. Saya menjadi lebih sehat, lebih senang, batin saya damai, pikiran saya dipenuhi oleh energi positif, dan dipenuhi rasa kasih sayang.
Lebih jauh lagi, yoga membuat saya dapat beribadah dengan lebih berkualitas. Kalau dulu sulit berkonsentrasi, sekarang saya menjadi lebih mudah untuk'berkoneksi' dengan Tuhan pada saat shalat. Jika sebelumnya saya cepat marah, sekarang menjadi lebih terkontrol. Setiap mau marah, saya berpikir untuk 'mundur' selangkah. " Siapa sih yang marah?" Dengan demikian, saya bisa menguasai emosi.
Walaupun sekarang saya sudah menjadi pengajar yoga, saya tetap seorang yogi ( siswa yoga ) yang akan terus mempelajari yoga hingga kapan pun. Saya yakin yoga dapat membuat hidup saya lebih positif pada masa kini dan nanti.
( Emma Madjid )

Jumat, 22 Juni 2012

YOGA TERTAWA




INGIN tampak cantik dan awet muda? Tertawalah. Namun, bukan dengan sembarang tertawa, lakukan yoga tertawa untuk mengenyahkan stres dan penat, sekaligus mengolah tubuh demi jantung yang sehat hingga tubuh yang lebih langsing.

Coba saja bayangkan, menghadapi seharian pekerjaan yang menumpuk kemacetan, dan tingkah laku orang sekitar yang menyebalkan. Pastinya, kita ingin sejenak melepaskan diri dari rasa penat itu. Namun, tak perlu jauh-jauh berpikir mengambil liburan satu pekan penuh di resor eksotis. Sebab, hanya dengan tertawa sudah cukup merelaksasi otot dan meredakan ketegangan.

Tidak ada yang menyangkal tertawa merupakan kegiatan yang baik untuk kesehatan dan kecantikan. Secara medis, tertawa mampu merelaksasi otot dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, tertawa juga membuat mata terlihat bersinar, yang secara tidak langsung menjadikan penampilan semakin menarik. Begitu pula dengan yoga.

Sebagai salah satu alternatif olah tubuh, yoga memiliki beberapa kelebihan dibanding olahraga high impact lain. Meskipun tidak melalui gerakan-gerakan yang menghentak, yoga cukup mampu menguras keringat dan memaksa Anda mengeluarkan energi maksimum.

Apa jadinya jika kedua hal itu disatukan? Ya, terapi yoga tertawa kini menjadi hal baru untuk mengenyahkan stres dan penat akibat kegiatan sehari-hari. Sekaligus mengolah tubuh Anda untuk mendapatkan jantung yang sehat hingga tubuh yang lebih langsing.

Pencetus dan instrukstur laughter yoga, Dr Madan Kataria, mengatakan terdapat penelitian yang menghubungkan kesehatan dan kecantikan dengan tertawa. Namun, kini semakin jarang orang yang tertawa.

"Dalam penelitian tersebut tertulis, dulu setiap hari orang dewasa menghabiskan waktu selama 20 menit untuk tertawa, tapi kini orang hanya menghabiskan 5 menit saja, dan itu buruk bagi jiwa," katanya.

"Tertawa akan memenuhi paruparu dan tubuh dengan oksigen. Selain itu, saat kita tertawa, saluran pernapasan akan dibersihkan secara alami oleh tubuh. Hal ini akan sangat baik, terutama bagi orang-orang yang jarang melakukan olahraga," tuturnya.

Kataria juga menjelaskan, ketika kita tertawa tubuh akan melepaskan serangkaian hormon dan zat kimia yang akan memicu efek positif dalam metabolisme. Hasilnya, ketegangan dan depresi mereda, tekanan darah menurun, kekebalan tubuh meningkat, dan wajah terlihat lebih cerah. Salah satu peserta terapi laughter yoga asal Auckland, Malcom Robertson, mengemukakan terapi tersebut sebagai pengalaman yang mampu mengubah hidup.

"Awalnya saya sedikit pesimistis, namun setelah mengikuti terapi selama lima hari, khasiatnya langsung terasa. Saya merasa lebih sehat dan orang-orang mengatakan saya terlihat lebih baik," ungkapnya.

Menurut Kataria, perubahan pada penampilan dengan laughter yoga ini akan segera terlihat. "Pribadi yang memancarkan energi positif akan menjadi magnet bagi orang lain untuk mendekat, itulah yang ditimbulkan dari terapi ini. Sebaliknya, saat emosi negatif yang dipancarkan, orang lain cenderung menjauh," paparnya.

Secara teknis, laughter yoga menggabungkan kegiatan tertawa dengan olah pernapasan ala yoga. Umumnya, kegiatan tersebut dilakukan selama satu jam,termasuk waktu 30 menit untuk tertawa.

"Dalam terapi ini, kami menggunakan teknik dasar yoga yang difokuskan pada latihan pernapasan. Tertawa akan membuat orang bernapas lebih dalam, yang berarti memberikan manfaat lebih," imbuhnya.

Gerakan yoga yang dilakukan pun cukup mudah. "Tidak memerlukan posisi yang rumit. Asalkan seseorang bisa menguasai teknik pernapasan yoga, maka terapi ini bisa dilakukan," sebutnya.

Manfaat kesehatan yang didapatkan melalui terapi ini bermula dari asupan oksigen yang cukup. Saat bernapas, tubuh menarik oksigen dari lingkungan untuk melakukan proses metabolisme. Laughter yoga memegang prinsip yang sama, tetapi dalam terapi ini asupan oksigen yang diambil lebih banyak sehingga tubuh menjadi lebih rileks.

Organ dalam tubuh yang ikut terlibat dalam proses ini, antara lain jantung, diafragma, saluran pencernaan, pernapasan, serta otot-otot wajah. Bila dibandingkan dengan olahraga lain, terapi yoga tertawa ini akan menghasilkan manfaat positif serupa dengan fitnes selama 30 menit. Itu baru dari segi kesehatan.

Di lain pihak, relaksasi dan tawa akan memancing rasa bahagia yang tulus dari dalam hati. Hal tersebut ternyata membuat penampilan terlihat 10 tahun lebih muda sekaligus dapat mengencangkan otot wajah dan mengurangi keriput.

"Dengan terapi ini Anda bisa mengambil semua manfaat, tanpa efek samping. Di tambah bonus mengurangi 50 persen racun dalam tubuh yang disebabkan stres," ujarnya.

Saat ini terapi yang dimulai di Mumbai, India, pada 1995 ini sudah tersebar luas hingga 6.000 klub di 60 negara

Sumber : okezone

Kamis, 21 Juni 2012

Bahagia Dalam Keheningan ...(Kawan Mari Bermeditasi)

 Bahagia Dalam Keheningan


Seorang klien datang ke saya untuk minta tolong. Masalah klien ini yaitu dia merasa hidupnya saat ini hampa. Padahal ia bukan orang sembarangan. Telah banyak yang ia capai dalam hidupnya. Karir dan bisnisnya cemerlang. Keluarganya juga sangat ok. Terus, apa yang salah dengan klien ini?
Setelah berdikusi beberapa saat saya menemukan apa yang menjadi akar masalahnya. Ternyata ia jarang memberikan waktu untuk dirinya sendiri. Pikirannya terlalu aktif. Keinginannya banyak dan ia ingin mencapainya sekaligus sehingga ia merasa ada tekanan yang sangat tinggi.
Apa yang saya sarankan untuk ia lakukan? Mudah. Saya hanya minta klien ini melakukan meditasi setiap pagi sekitar 30 menit.
Waktu mendengar saran ini reaksinya adalah, “Lho, kok meditasi? Saya justru merasa kalau waktu saya ini sangat kurang. Saya berharap kalau bisa satu hari bukan 24 jam tapi 30 jam”.
Pembaca, mengapa saya menyarankan klien ini melakukan meditasi?
Alasannya begini. Saat kita (sangat) sibuk maka pikiran kita sangat aktif. Aktifnya pikiran tentu akan sangat menguras energi (psikis) kita. Pikiran yang aktif ini membuat tungku mental kita panas. Belum lagi emosi atau mood yang kurang kondusif akibat tekanan pekerjaan. Semua ini membuat diri kita lemah.
Jika diibaratkan gelas yang berisi air dan ada partikel atau pasir di dalamnya maka saat pikiran aktif yang kita lakukan adalah kita mengaduk-aduk isi gelas. Apa yang terjadi? Isi gelas akan menjadi keruh karena pasir akan naik .
Saat kita bermeditasi maka sebenarnya yang kita lakukan adalah mendiamkan isi gelas (baca: pikiran) dan memberikan waktu pasir untuk turun dan mengendap. Setelah itu air akan menjadi bening dan jernih. Saat itu pikiran kita menjadi segar dan kuat.
“Lho, bukankah untuk membuat pikiran kuat kita perlu sering-sering menggunakannya?”
Inilah pemahaman yang kurang tepat yang diyakini kebanyakan orang. Untuk membuat pikiran kuat maka kita perlu melatihnya. Melatih pikiran tidak sama dengan melatih otot tubuh. Ajahn Chah, guru meditasi dan spiritual yang sangat luar biasa, pernah berkata, “Menguatkan pikiran tidak dapat dilakukan dengan menggerakkannya seperti menguatkan tubuh , tetapi dengan membuatnya diam, beristirahat, tenang, dan hening.”
Mengapa kita perlu hening?
Ada sangat banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Saat hening sebenarnya kita mengistirahatkan pikiran dan melakukan charging aki psikis kita. Saat aki psikis kita terisi penuh, fully charged, maka menjadi tenang, dan pengendalian diri kita meningkat.
Saat aki psikis “penuh” maka kita tidak akan mudah goyah atau terprovokasi dengan berbagai kejadian yang kita alami. Ibarat sebuah gentong yang terisi penuh oleh air maka tidak akan mudah untuk bisa menggoyang gentong ini. Namun bila gentongnya kosong siapa saja akan sangat mudah menggoyang dan kalau perlu menggulingkan gentong ini.
Anda mungkin bertanya, “Pak, maksudnya “penuh” itu seperti apa?”
Nah, ini yang saya nggak bisa jelaskan karena anda perlu mengalaminya sendiri. Saat anda melakukan meditasi maka anda pasti akan bisa merasakan apa yang saya maksudkan. Saat kita “penuh” maka kita akan merasa puas dan nyaman.
Saat pikiran hening kita bisa melakukan sangat banyak hal. Stillness speaks. Ibu Teresa menggambarkan keheningan dan hubungannya dengan spiritualitas dengan pernyataan,”Tuhan adalah sahabat keheningan. Lihat bagaimana alam – tanaman, rumput tumbuh dalam keheningan; lihat bintang-bintang, bulan, dan matahari, bagaimana mereka bergerak dlaam keheningan. Kita butuh keheningan untuk menyentuh jiwa”.
Meditasi tidak hanya memberikan efek positif untuk diri kita namun juga untuk orang-orang di sekitar kita. Saat kita tenang, hening, dan damai maka kita akan menyebarkan vibrasi energi positif yang luar biasa. Dan sesuai dengan hukum LOA, likes attract likes, saat vibrasi energi kita positif maka kita akan menarik hal-hal, kejadian, situasi, orang, keadaan, sumber daya, atau apapun yang serupa dengan vibrasi kita.
Efek positif lainnya adalah bila kita sering bermeditasi dan berada di gelombang theta dan khususnya delta maka power kita akan meningkat luar biasa. Saya mendapat informasi ini dari Tom Silver saat saya belajar langsung dengannya. Saya bisa merasakan kharisma dan power yang ia pancarkan ke sekelilingnya. Saat saya bertanya, “Tom, how can you be so powerful?” Dengan tersenyum ia berkata, “The secret is in your delta. The higher amplitude of your delta, the more power you have.”
Wow… ini baru informasi berharga. Dan hal ini benar adanya. Saya sempat bertanya pada seorang kawan, yang kebetulan juga seorang pembicara publik dari Jakarta, “Pak, apa yang membedakan presentasi anda dengan rekan pembicara lain? Saya melihat materi anda sebenarnya bisa dibawakan oleh orang lain. Namun herannya efek yang anda ciptakan sangat berbeda dan lebih powerful, membekas di hati, dan sungguh luar biasa. Apa rahasianya?”.
Rekan ini dengan tersenyum dan berbisik, “Sstt… saya selalu melakukan “charging.” “Maksudnya?” kejar saya lagi. “Saya mendapat power yang luar biasa saat diam dalam hening. Ini saya lakukan setiap pagi” jawabnya.
Lalu, bagaimana kita melakukan meditasi?
Ada banyak cara melakukan meditasi. Meditasi adalah kondisi kesadaran, bukan teknik. Apapun teknik yang digunakan tidak penting. Yang penting adalah kita bisa masuk ke kondisi meditatif. Inilah yang saya pelajari dari Anna Wise.
Ada 40 objek yang bisa digunakan untuk meditasi. Dalam kesempatan ini saya menyarankan anda untuk menggunakan objek pikiran anda sendiri yaitu dalam bentuk imajinasi.
Berikut cara anda melakukan meditasi:
• Sediakan waktu untuk hening selama sekitar 30 menit.
• Pastikan anda tidak terganggu selama meditasi. Matikan HP atau telpon. Bermeditasilah di ruang yang tenang dan nyaman.
• Ambil posisi duduk yang nyaman. Tidak harus dalam posisi bersila. Lebih baik jika anda duduk santai di kursi, kaki menapak lantai, dan punggung anda bersandar.
• Putar musik lembut (jika ini bisa membuat anda lebih rileks).
• Tutup mata dan ciptakan suasana atau pemandangan alam yang sangat anda sukai. Tempat yang pernah anda kunjungi atau yang ingin anda kunjungi. Beradalah di tempat ini seorang diri dan rasakan perasaan nyaman, tenang, damai, dan bahagia. Gunakan semua indera anda untuk mengalaminya.
• Nikmati suasana ini selama yang anda inginkan.
• Jika sudah dirasa cukup, keluarlah dari kondisi meditasi dengan perasaan nyaman, damai, dan bahagia.
Kembali pada klien saya. Setelah melakukan saran saya dua hari kemudian ia mengirim sms yang berbunyi, “Selamat pagi Pak Adi. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa metode meditasi sederhana yang bapak ajarkan benar-benar dahsyat. It works. I mean it really works. So simple, so easy, and so effective. Sejak melakukan hal ini segala sesuatu di sekeliling saya tampak berubah begitu ramah, menyenangkan, dan enak tenan. Salam hangat…..”
So pembaca, bermeditasilah setiap pagi, minimal 30 menit. Masuklah ke dalam diri dan alami hal luar biasa yang tidak akan pernah bisa anda dapatkan di luar diri.
* Adi W. Gunawan, lebih dikenal sebagai Re-Educator and Mind Navigator, adalah pakar pendidikan dan mind technology dan neuro-feedback, pembicara publik, dan trainer yang telah berbicara di berbagai kota besar di dalam dan luar negeri. Ia telah menulis empat belas best seller “Born to be a Genius”, “Genius Learning Strategy, Manage Your Mind for Success”, “Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan?”, “Hypnosis – The Art of Subcsoncsious Communication”, “Becoming a Money Magnet”, “Kesalahan Fatal dalam Mengejar Impian”, dan “Hypnotherapy: The Art of Subconscious Restructuring”, “Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian”, “Kesalahan Fatal Dalam Mengejar Impian 2, dan “Five Principles to Turn Your Dreams Into Reality”, The Secret of Mindset, Quitters Can Win, dan Quantum Life Transformation. Adi dapat dihubungi melalui facebook: Adi W. Gunawan, email adi@adiwgunawan.com, www.adiwgunawan.com,www.quantum-hypnosis.com ,dan www.QLTI.com

Tentang Meditasi (bag-2)

Mengalami Dan Memahami Kondisi Meditasi


Saya sering mendapat email dari rekan dan pembaca buku yang mengatakan bahwa mereka, setelah mendengar CD audio relaksasi, tidak bisa konsentrasi. Mereka menanyakan mengapa mereka sulit konsentrasi dan merasa kecewa karena tidak bisa merasakan dan mendapat manfaat meditasi. Saat saya menanyakan, “Sudah berapa lama anda berlatih diri?”, jawaban yang saya terima cukup menjelaskan kondisi mereka, “Saya sudah mencoba dua atau tiga kali, Pak.”
Benarkah demikian sulit bagi seseorang untuk melakukan meditasi? Mengapa ada yang mudah dan mengapa ada pula yang merasa sulit masuk ke kondisi meditatif yang dalam?
Pembaca, di artikel sebelumnya, Meditasi: Timur Bertemu Barat, saya telah menjelaskan tujuan meditasi ditinjau dari perspektif timur dan barat. Dalam artikel ini saya akan menjelaskan secara spesifik apa saja yang perlu diperhatikan, dilakukan, dan dialami saat melakukan meditasi.
Meditasi bertujuan untuk mengendalikan dan menguatkan pikiran. Pikiran sama seperti otot. Perlu latihan yang konsisten untuk bisa membuat pikiran menjadi kuat. Pikiran dilatih dengan cara difokuskan pada satu objek meditasi. Umumnya orang menggunakan napas sebagai objek.
Pembaca, jika misalnya anda tidak pernah berlatih fitness atau body-building, dan tiba-tiba ingin menguatkan otot tubuh anda, apa yang akan anda lakukan? Apakah langsung berlatih ataukah anda akan mencari pelatih yang berpengalaman yang bisa membimbing anda dengan benar? Sudah tentu kita perlu dibimbing oleh seorang pelatih berpengalaman. Peran pelatih sangat penting agar kita tidak salah berlatih yang justru akan kontraproduktif . Dengan bimbingan yang benar kita dapat mencapai hasil yang maksimal dalam waktu yang singkat.
Pertanyaan selanjutnya, “Berapa ukuran atau berat beban yang anda gunakan sebagai beban awal latihan?” Apakah langsung beban yang berat ataukah anda menaikkan beban secara bertahap seiring dengan lama dan intensitas latihan anda? Apa yang akan terjadi bila anda “bernafsu” ingin membesarkan dan menguatkan otot-otot tubuh anda secepatnya dan langsung menggunakan beban yang berat (sekali)? Bagaimana hasilnya? Saya jamin, jika ini yang anda lakukan, maka tubuh anda akan cidera karena tidak kuat.
Pembaca, melatih otot tubuh membutuhkan waktu, cara, intensitas, dan konsistensi agar dicapai hasil yang maksimal. Tidak bisa dilakukan asal-asalan dan kita berharap bisa memiliki tubuh yang sehat, kuat, dan indah. Dalam hal ini yang perlu disadari dan diperhatikan adalah bahwa otot akan tumbuh, berkembang, dan menjadi kuat bila dilatih dengan cara yang benar dengan mengikuti proses alamiah pertumbuhan otot. Kita tidak bisa memaksa otot berkembang dengan kecepatan yang kita inginkan. Semua ada waktunya.
Sama seperti otot, pikiran juga perlu dilatih. Melatih pikiran sebaiknya juga dengan bimbingan seorang pelatih berpengalaman dan dengan takaran latihan yang sesuai. Meditasi adalah suatu skill yang perlu dilatih dan diasah setiap hari. Semakin sering kita berlatih maka semakin kuat “otot-otot” pikiran kita. Kuatnya “otot” pikiran tampak dalam bentuk pengendalian yang bisa kita lakukan pada pikiran. Saat pikiran diarahkan untuk konsentrasi dan memegang objek maka pikiran bisa memegang objek dengan kuat dan lama. Pikiran tidak lari ke mana-mana, liar tidak terkendali.
Untuk pemula, biasanya pikiran akan lari tak terkendali. Kita perlu menundukkan dan mengendalikannya. Ini yang dikenal dengan istilah “taming the monkey mind” atau menjinakkan pikiran yang liar seperti seekor monyet. Jangan salah baca ya, monkey mind bukan donkey mind.
Satu hal yang sering tidak dimengerti dan bahkan tidak diindahkan kebanyakan orang yaitu relaksasi pikiran atau meditasi membutuhkan tidak saja upaya, namun terlebih lagi adalah kepasrahan dan keikhlasan. Semakin kita bernafsu maka pasti semakin tidak bisa. Salah satu hukum pikiran berbunyi, “Bila berhubungan dengan pikiran bawah sadar dan fungsi-fungsinya, semakin besar upaya sadar yang dilakukan, semakin kecil respon pikiran bawah sadar.”
Relaksasi pikiran atau meditasi adalah proses yang didominasi pikiran bawah sadar dan nirsadar. Saat seseorang bermeditasi maka gelombang otak yang dominan adalah alpha, theta, dan atau tanpa delta.
Kembali kepada kasus yang saya ceritakan di awal artikel. Pernyataan, “Saya sudah mencoba dua atau tiga kali, Pak”, dengan pemahaman dari apa yang telah saya sampaikan sejauh ini, perlu diubah menjadi, “Saya baru mencoba dua atau tiga kali, Pak”.
Banyak juga yang bertanya, “Pak, saya kok nggak merasa deep?” Biasanya saya akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengecek kedalaman relaksasi yang ia capai. Ternyata banyak yang telah masuk sangat dalam, sangat rileks, baik secara fisik maupun pikiran, namun mereka tidak menyadari hal ini karena tidak punya acuan.
Nah pembaca, untuk membantu anda mengerti kedalaman relaksasi pikiran dan fisik saat meditasi, berikut adalah Subjective Landmark atau acuan yang disusun oleh guru saya, Anna Wise. Biasanya kami menggunakan Mind Mirror untuk melihat dan mengukur relaksasi pikiran dan ESR Meter untuk mengukur relaksasi fisik. Namun, bila tidak ada Mind Mirror dan ESR Meter, kami cukup menggunakan Subjective Landmark. Hasilnya sama valid.
Subjective Landmark ini hanya sebagai acuan namun bukan harga mati. Artinya, pengalaman subjektif setiap orang belum tentu sama. Namun secara umum, saat seseorang melakukan relaksasi pikiran atau meditasi, ia akan mengalami hal-hal yang disebutkan di Subjective Landmark.
Cara membaca Subjective Landmark adalah dengan melihat Level, Pengalaman/Sensasi Subjektif, ESR, dan EEG.
Penjelasannya sebagai berikut. Level menunjukkan kedalam relaksasi. Semakin besar angkanya berarti semakin dalam. Level dimulai dari angka 0 (nol) sampai 6 (enam).
Pengalaman/Sensasi Subjektif adalah apa yang kita alami atau rasakan baik di pikiran maupun di fisik. Gunakan pengalaman yang disebutkan di skala ini untuk mengetahui anda berada di level mana.
ESR Meter adalah alat ukur yang mengukur relaksasi fisik dan menggunakan skala Lesh. Semakin kecil angka di ESR Meter berarti semakin rilek fisik kita. Dengan menggunaakn ESR Meter diketahui bahwa relaksasi fisik saat seseorang tidur berkisar antara 13 – 17. Sedangkan bila dengan meditasi bisa mencapai antara 0 – 5. Hal ini menjawab mengapa walaupun telah cukup tidur orang sering merasa lelah dan tidak segar saat bangun. Sebaliknya orang yang sering meditasi membutuhkan lebih sedikit tidur dan tubuhnya juga lebih sehat dan segar.
EEG adalah pengukuran dengan menggunakan Mind Mirror. Nah, karena anda tidak punya ESR dan EEG maka yang perlu diperhatikan adalah Pengalaman/Sensasi Subjektif.
Berikut adalah Subjective Landmark:
Level : 0
Pengalaman/Sensasi Subjektif:
• Mungkin mengalami kesulitan untuk mendiamkan pikiran atau pikiran melompat ke sana ke mari tidak terkendali.
• Perasaan gatal, tidak fokus, tidak perhatian.
• Perasaan “Mengapa saya melakukan hal ini?”.
• Mulai rileks.
• Perasaan mulai “tenang”
ESR: 25 - 20
EEG:
• Beta berkesinambungan, sering bersamaan dengan lonjakan gelombang-gelombang yang lain.
• Kemungkinkan alfa muncul sesekali.
Level : 1
Pengalaman/Sensasi Subjektif:
• Kondisi “kabur”.
• Perasaan kurang nyaman.
• Sensasi seperti orang yang dibius/dianestesi.
• Kadang merasa pusing.
• Pikiran dipenuhi dengan kegiatan sehari-hari – sebagai penghindaran terhadap keheningan dalam diri.
• Perasaan akan energi yang tercerai-berai.
• Sensasi hanyut menuju tidur atau tertarik keluar dari tidur.
ESR: 20 - 26
EEG:
• Beta yang sudah agak berkurang, tetapi masih ada.
• Alfa yang muncul sesekali tetapi lebih kuat.
Level : 2
Pengalaman/Sensasi Subjektif:
• Energi yang tercerai berai mulai menyatu.
• Mulai merasakan ketenangan dan rileksasi.
• Gambar mental yang sangat jelas muncul secara tiba-tiba.
• Kilas balik kenangan masa kecil.
• Gambar dari masa lalu yang “lama” dan “baru”.
• Perhatian tidak terlalu terpusat.
• Perasaan berada di antara dua kondisi.
• Kondisi transisi.
ESR: 16 - 14
EEG:
• Beta berkurang
• Alfa semakin kuat – bisa bersifat sinambung
• Teta (frekwensi rendah) muncul sesekali
Level : 3
Pengalaman/Sensasi Subjektif:
• Perasaan stabil yang lebih kuat.
• Kondisi yang pasti.
• Sensasi tubuh yang menyenangkan: merasa mengapung, ringan, bergerak, berguncang.
• Gerakan ritmik yang muncul sesekali.
• Gambar yang semakin banyak dan lebih jelas.
• Meningkatnya kemampuan mengikuti imajinasi terbimbing.
ESR: 14 - 11
EEG:
• Beta sangat berkurang.
• Alfa sinambung
• Kemungkinan teta yang lebih sinambung dengan peningkatan frekwensi dan/atau amplitudo
Level : 4
Pengalaman/Sensasi Subjektif:
• Kesadaran yang sangat kuat terhadap pernapasan.
• Kesadaran yang sangat kuat terhadap detak jantung, aliran darah, dan sensasi tubuh lainnya.
• Perasaan kehilangan batas-batas tubuh (tidak lagi bisa merasakan keberadaan tubuh fisik).
• Perasaan mati rasa di tungkai (lengan dan kaki)
• Perasaan diri dipenuhi oleh udara.
• Perasaan tubuh menjadi sangat besar atau sangat kecil.
• Perasaan tubuh menjadi sangat berat atau sangat ringan.
Kadang berpindah antara kesadaran internal dan eksternal.
ESR: 11 - 8
EEG:
• Beta yang sangat berkurang
• Alfa sinambung
• Teta meningkat
Level : 5
Pengalaman/Sensasi Subjektif:
• Kondisi kesadaran yang sangat tinggi.
• Perasaan puas yang mendalam.
• Sangat sadar/waspada, tenang, dan tidak melekat/terpisah dari keadaan sekeliling.
• Perasaan “lepas” atau hilang dari lingkungan dan atau tubuh.
• Bila menginginkan maka gambaran mental yang muncul adalah sangat-sangat jelas.
• Perasaan kondisi kesadaran yang meningkat, yang tidak terdapat pada level sebelumnya, 0 – 4.
• Perasaan pengalaman puncak, luar biasa, pengalaman “ah-ha”, pemahaman intuitif.
• Kinerja tinggi
ESR: 8 - 5
EEG:
• Penguasaan beta yang sangat baik – mulai dengan tidak adanya pikiran hingga pikiran-pikiran kreatif
• Alfa sinambung
• Teta sinambung
Level : 6
Pengalaman/Sensasi Subjektif:
• Cara baru (berbeda) dalam merasakan sesuatu
• Pemahaman intuitif terhadap masalah sebelumnya, seakan melihat dengan level kesadaran yang lebih tinggi.
• Sensasi dikelilingi oleh cahaya.
• Perasaan kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
• Sensasi semuanya tidaklah penting selain kondisi yang dialami saat itu.
• Mengalami kebahagiaan yang luar biasa.
• Mengalami ketenangan yang tak terlukiskan.
• Perasaan akan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai alam semesta.
ESR: 5 - 0
EEG:
Empat pola yang mungkin terjadi:
1. Pikiran yang terbangunkan (beta, alfa, teta, delta)
2. Meditasi optimal (alpha, teta, delta)
3. Sangat sedikit aktifitas listrik otak
4. Pikiran yang berkembang (pola The Awakened Mind, meliputi beta, alfa, teta, dan delta)
Pembaca, karena keterbatasan ruang dan waktu saya tidak bisa menjelaskan secara lebih detil setiap aspek dari Subjective Landmark. Sebagai informasi tambahan untuk anda, materi ini adalah bagian penting dari pelatihan The Awakened Mind.
*) Adi W. Gunawan adalah pakar mind technology yang telah menulis 14 buku best seller yang diterbitkan PT. Gramedia Pustaka Utama. Buku terakhirnya adalah Quantum Life Tranformation yang merupakan intisari dari pelatihan QLT workshop yang biasa ia bawakan. Adi dapat dihubungi melalui facebook, www.adiwgunawan, www.quantum-hypnosis.com, dan www.QLTI.COM.

Tentang Meditasi (bag-1)


Meditasi : Timur Bertemu Barat


Meditasi adalah jalan pintas untuk mencapai pencerahan. Ini kata para guru spiritual. Meditasi, dalam banyak tradisi, memang sangat dianjurkan. Terutama dalam Buddhisme.
Ada dua jenis meditasi, pertama Samatha Bhavana atau Meditasi Ketenangan, dan yang kedua adalah Vipassana Bhavana atau Meditasi Pandangan Terang.
Ada pandangan yang berbeda di kalangan pengajar meditasi. Ada yang mengatakan bahwa seseorang harus melakukan dan mahir meditasi Samatha Bhavana terlebih dahulu. Baru setelah itu mereka masuk ke meditasi Vipassana Bhavana. Ada juga yang mengatakan bahwa untuk mencapai pencerahan tidak perlu dengan melakukan meditasi Samatha Bhavana terlebih dahulu tapi langsung meditasi Vipassana Bhavana.
Meditasi Samatha Bhavana adalah pemusatan konsentrasi atau perhatian pada objek tertentu, misalnya napas. Ada empat puluh objek yang bisa digunakan untuk menditasi. Napas hanya salah satunya.
Tujuan dari meditasi ini adalah untuk melatih pikiran sehingga terkendali dan akhirnya diam dan hening.Saat kondisi pikiran benar-benar terpusat sangat kuat, hening, diam, dan tercerap sepenuhnya pada objek meditasi maka pada saat itu meditator mencapai kondisi jhana.
Sedangkan meditasi Vipassana Bhavana adalah meditasi perhatian penuh, introspeksi, observasi realitas, kewaspadaan objektif, dan belajar dari pengalaman setiap momen. Inti dari meditasi ini adalah mengamati segala proses mental atau fisik yang paling dominan pada saat sekarang Dengan kata lain, menyadari, mencatat, ingat ketika lenyap.
Saya tidak dalam posisi untuk mengatakan mana atau siapa yang benar. Apakah perlu Samatha dulu baru Vipassana ataukah tidak perlu Samatha tapi langsung Vipassana? Yang ingin saya sampaikan dalam artikel ini adalah apakah sebenarnya yang terjadi dalam pikiran seseorang yang melakukan meditasi, baik itu Samatha maupun Vipassana, ditinjau dari riset di barat, dengan mengukur pola gelombang otak.
Saat belajar kepada Anna Wise, satu hal yang sangat mencerahkan saya adalah saat Beliau berkata, “Meditation is a state of consciousness, a spesific brain-wave pattern, no a technique”. Anna juga berkata bahwa, “There is state of consciousness and content of consciousness”.
Wow… ini sungguh suatu pencerahan luar biasa. Anna Wise sampai pada kesimpulan ini setelah mengukur, dengan menggunakan Mind Mirror, begitu banyak pola gelombang otak orang, termasuk para master dan guru meditasi Zen.
Dari pengukuran Anna Wise didapat satu data yang sangat menarik yaitu semua master dan guru meditasi itu punya gelombang otak yang sama. Pola ini disebut dengan pola Awakened Mind (AM) yang terdiri dari beta, alfa, theta, dan delta dengan komposisi yang pas. Beta di sini adalah low beta dan hanya sedikit saja, karena hanya digunakan untuk menyadari, mengetahui, mencatat.
Alfa berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar. Theta adalah pikiran bawah sadar dan delta adalah pikiran nirsadar.
Kita tetap membutuhkan beta, walaupun hanya sedikit saja, untuk bisa mengetahui atau menyadari apa yang sedang kita alami. Bila tidak ada beta maka kita sama sekali tidak akan tahu atau ingat yang terjadi atau alami saat meditasi.
Lalu, apa hubungannya dengan meditasi Samatha dan Vipassana?
Meditasi Samatha, bila dilihat dari pola gelombang otak, bertujuan untuk meng-OFF-kan gelombang beta. Beta adalah gelombang pikiran sadar dan berkisar pada kisaran frekuensi 12-25 Hz. Gelombang ini aktif bila kita berpikir, memberikan penilaian (judgement) atau memberikan makna pada sesuatu, mengkritik, membuat daftar, menganalisa, atau berbicara pada diri sendiri (self talk).
High Beta, frekuensi di atas 25 Hz berhubungan dengan stress dan kecemasan. Semakin aktif high beta seseorang maka semakin “liar” pikirannya. Pikiran akan lari ke sana ke mari, melompat dari satu hal ke hal lain, tidak bisa diam, sulit atau hampir tidak mungkin untuk dikendalikan. Kesulitan ini yang dialami oleh semua meditator pemula.
Banyak orang menghabiskan begitu banyak waktu hanya untuk belajar mendiamkan pikirannya mereka namun tidak berhasil. Akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti bermeditasi karena tidak merasakan manfaat.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat seseorang mahir meng-OFF-kan pikirannya? Ini semua bergantung pada waktu dan teknik yang digunakan. Umumnya, untuk meng-OFF-kan pikiran sadar, orang menggunakan objek napas.
Pikiran dilatih untuk diam dengan cara difokuskan pada napas. Dan pada saat pikiran lari ke objek lain maka pikiran ditarik kembali ke napas dan demikian selanjutnya sampai dicapai kekuatan konsentrasi yang sangat tinggi.
Sulitnya meditator mendiamkan pikirannya, selain karena aktifnya high beta, juga disebabkan tubuh yang tegang. Posisi duduk yang tidak tepat, apa lagi kalau sampai melakukan postur full lotus, membuat otot paha dan tubuh menjadi begitu tegang sehingga adalah tidak mungkin untuk bisa mencapai kondisi pikiran yang rileks.
Masih berdasar riset Anna Wise, untuk bisa merilekskan pikiran, menurunkan beta dengan cepat, bisa dilakukan dengan merilekskan tubuh terlebih dahulu. Ada teknik spesifik yang Beliau kembangkan untuk bisa mendiamkan pikiran dalam waktu yang sangat singkat.
Saat seseorang telah mampu meng-OFF-kan pikiran sadarnya (gelombang beta) maka pada saat itu ia telah masuk ke kondisi meditatif yang sangat dalam. Jadi, meditasi sebenarnya adalah gelombang otak yang terdiri dari alfa, theta, dan atau tanpa delta. Di sini tampak jelas bahwa beta tidak dibutuhkan untuk meditasi. Justru beta perlu dihilangkan.
Lalu, apa hubungannya dengan meditasi Vipassana?
Dari pengalaman saya pribadi adalah cukup sulit atau bahkan tidak mungkin bisa melakukan pengamatan pada bentuk-bentuk pikiran, perasaan, atau sensasi fisik yang muncul saat pikiran sadar masih sangat aktif. Apalagi jika yang aktif adalah high beta.
Jelas sangat sulit melakukan pengamatan jika piranti yang digunakan untuk melakukan pengamatan atau observasi, yaitu pikiran sadar, masih sangat aktif dan sibuk sendiri.
Yang diamati dalam meditasi Vipassana, khususnya pada aspek bentuk-bentuk pikiran dan perasaan yang muncul, sebenarnya berasal dari pikiran bawah sadar dan nirsadar.
Dari pikiran bawah sadar biasanya muncul memori atau ingatan mengenai kejadian tertentu, yang berasal dari pengalaman di kehidupan saat ini, dan biasanya berisi muatan emosi dengan intensitas yang tinggi, baik positif maupun negatif.
Jadi, saat memori ini muncul, baik dalam bentuk gambar atau film, maka sebenarnya pada saat yang sama emosi yang berhubungan dengan memori ini juga aktif. Sedangkan dari pikiran nirsadar akan muncul memori dan emosi yang berasal dari kehidupan lampau.
Itulah sebabnya adalah sangat penting bagi seorang meditator untuk tidak masuk ke dalam pengalaman itu, karena biasanya mengandung emosi yang intens, dan cukup hanya mengetahui, menyadari, mencatat, dan mengingatnya ketika lenyap atau hilang.
Meditator tidak larut ke dalamnya. Akan sangat riskan bila meditator masuk ke dalam pengalaman itu, terutama jika pengalaman itu mengandung emosi negatif yang intens, misalnya akibat dari trauma masa lalu.
Jika sampai terjadi hal ini maka meditator akan mengalami kembali kejadian atau pengalaman itu. Istilah teknisnya revivification dan akan berdampak negatif pada kondisi mental dan emosinya.
Kemampuan untuk bisa menjadi pengamat (observer) dan tidak masuk ke dalam objek yang diamati hanya bisa dicapai bila pengendalian diri kita baik dan juga pikiran sadar (baca: beta) tidak terlalu aktif dan tidak memberikan penilaian atau penghakiman.
Saat kita mampu melihat atau hanya menjadi pengamat maka kita telah mampu melakukan disosiasi sehingga tidak dipengaruhi emosi yang melekat pada suatu memori. Saat kita mampu tenang hanya menyadari, mencatat, dan mengingat kejadian atau pengalaman yang muncul, maka kita akan tahu dan sadar bahwa kita bukanlah pengalaman atau emosi kita. Pengalaman atau emosi itu muncul dan tenggelam/hilang. Dan saat kita memberi jarak atau memisahkan diri dari pengalaman atau emosi itu maka mereka tidak bisa mempengaruhi diri kita.
Banyak yang berpikir, “Jika tidak ada beta, lalu bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan insight atau mengerti?”
Insight atau kebijaksanaan yang sesungguhnya berasal dari theta atau pikiran bawah sadar. Kedalamam meditasi ditentukan oleh kedalaman theta yang berhasil kita capai. Theta adalah tempat terjadinya koneksi spiritual paling dalam. Saat seseorang berada dalam deep theta maka ia akan merasakan ketenanga, kedamaian, dan kebahagiaan yang luar biasa.
Pikiran bawah sadar mempunyai proses berpikir sendiri yang terpisah dari pikiran sadar. Jadi, saat kita bermeditasi Vipassana, saat pikiran sadar yang tidak terlalu aktif, maka informasi atau insight yang berasal dari pikiran bawah sadar akan naik, melalui jembatan alfa, ke pikiran sadar (beta) dan kita menyadari atau tahu (ingat) informasi ini.
Jadi, yang dilakukan oleh meditator yang bertahun-tahun melakukan meditasi Samatha sebenarnya adalah persiapan untuk awakening atau pencerahan. Para meditator ini biasanya, setelah bertahun-tahun berlatih meditasi, berhasil mengembangkan pola gelombang otak Awakened Mind.
Namun meditasi Samatha, walaupun telah lama dilakukan, walaupun telah berhasil mencapai pola Awakened Mind, tidak mampu memfasilitasi pencapaian pencerahan.
Mengapa? Karena meditasi Samatha sebenarnya adalah cara untuk mencapai kondisi kesadaran (state of consciousness) yang spesifik. Kondisi kesadaran ini selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan melatih meditasi Vipassana karena Vipassana sebenarnya adalah content-based meditation atau meditasi berdasarkan isi.
Yang dimaksud dengan isi, selain sensasi fisik yang dirasakan, juga adalah konten dari pikiran bawah sadar dalam bentuk-bentuk pikiran dan emosi yang muncul, dirasakan, atau dialami pada saat meditasi berlangsung, pada momen here and now.
Contoh yang paling populer adalah koan dalam meditasi Zen. Saat seorang master Zen bertanya pada muridnya, “Bagaimana bunyinya bila tepuk tangan dilakukan hanya dengan satu tangan?”, maka pada saat itu sang master memberikan pertanyaan yang tidak bisa dijawab bila si murid hanya menggunakan pikiran sadar atau beta.
Saat berpikir keras untuk menemukan jawabannya maka pikiran murid yang terlatih akan begitu fokus, dan ini sebenarnya adalah meditasi Samatha, akan mendapatkan pemahaman atau pengetahuan, yang berasal dari pikiran bawah sadarnya, yang mampu memfasilitasi tercapainya pencerahan.
Ini bukan meditasi dengan “pikiran kosong”. Sebaliknya, ini adalah meditasi dengan konten yang sangat spesifik yang dilakukan oleh praktisi dengan kondisi pikiran yang telah disiapkan dengan sangat baik dan hati-hati sekali, dengan menggunakan teknik yang spesifik.
Pembaca, setelah membaca sejauh ini, jika anda bermeditasi, teknik mana yang akan anda gunakan? Samatha atau Vipassana? Semua saya kembalikan pada diri anda sendiri. Saat bermeditasi kenalilah diri anda sendiri. Anda akan tahu apakah anda akan langsung ke Vipassana ataukah perlu melatih Samatha dulu.
Dan yang paling penting adalah anda perlu belajar di bawah bimbingan seorang guru meditasi yang berpengalaman. Hanya duduk dan memperhatikan napas memperhatikan pikiran belum tentu bisa disebut meditasi. Meditasi, seperti yang didefisinikan oleh Anna Wise adalah kondisi kesadaran spesifik bukan sekedar teknik.
Jika anda telah melakukan meditasi sekian lama namun belum bisa masuk atau mengalami kondisi kesadaran (state of consciousness) yang spesifik itu maka meditasi anda bisa dibilang belum berhasil.
Anna Wise pernah membantu seorang kliennya, seorang meditator. Keluhan klien ini adalah walaupun ia telah meditasi Samatha selama 12 tahun non stop, setiap hari 1 jam, ia masih belum bisa masuk ke kondisi meditatif yang dalam.
Saat dilihat pola gelombang otaknya, dengan menggunakan Mind Mirror, tampak bahwa selama 12 tahun meditasi klien ini tidak bisa mendiamkan pikirannya. Hal ini tampak dari high beta yang sangat aktif saat ia melakukan meditasi.
Dengan teknik yang spesifik Anna berhasil membantu klien ini mendiamkan pikirannya sehingga menjadi tenang dan hening dalam waktu yang relatif singkat. Sungguh sayang bila ketekunan selama 12 tahun ini ternyata tidak berbuah hasil seperti yang diinginkan.
Selamat bermeditasi……….
* Adi W. Gunawan, lebih dikenal sebagai Re-Educator and Mind Navigator, adalah pakar pendidikan dan mind technology dan neuro-feedback, pembicara publik, dan trainer yang telah berbicara di berbagai kota besar di dalam dan luar negeri. Ia telah menulis empat belas best seller “Born to be a Genius”, “Genius Learning Strategy, Manage Your Mind for Success”, “Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan?”, “Hypnosis – The Art of Subcsoncsious Communication”, “Becoming a Money Magnet”, “Kesalahan Fatal dalam Mengejar Impian”, dan “Hypnotherapy: The Art of Subconscious Restructuring”, “Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian”, “Kesalahan Fatal Dalam Mengejar Impian 2, dan “Five Principles to Turn Your Dreams Into Reality”, The Secret of Mindset, Quitters Can Win, dan Quantum Life Transformation. Adi dapat dihubungi melalui facebook: Adi W. Gunawan, email adi@adiwgunawan.com, www.adiwgunawan.com,www.quantum-hypnosis.com ,dan www.QLTI.com

Mengatasi Insomnia

Praktik Yoga Untuk Mengatasi Insomnia – Teknik Olah Napas ( Yoga Untuk Sulit Tidur Part 3 )

Thursday, 12 April 2012 02:17

Share this post

Kebanyakan penyebab insomnia – terutama insomnia tingkat akut dan kronis - adalah ketidaknyamanan psikis. Stres, rasa takut, rasa cemas, rasa panik, dan rasa kuatir berlebihan dapat memicu pikiran untuk  terus sibuk memunculkan gambar-gambar dan suara-suara mental. Dapat dipastikan dalam kondisi ini, tidak ada seorang pun bisa tidur. Insomnia.
Yang perlu dipahami adalah, saat pikiran sibuk maka perhatian akan tercerai berai, menstimulasi debar jantung lebih cepat, napas pendek-cepat, dan tubuh yang menegang. Teknik-teknik yoga mempergunakan napas untuk menguasai ( menenangkan ) pikiran, yang secara lembut akan ‘mengundang’ perhatian untuk kembali ke tubuh. Merasakan napas yang tenang – halus – dalam – perlahan akan menghadirkan sensasi tenang pada pikiran, tentram pada perasaan, dan nyaman pada tubuh. Mempersiapkannya untuk istirahat malam yang lebih baik dan mengatasi insomnia.
Berikut ini adalah  tahapan step-by-step sekuens teknik pernapasan yoga ( pranayama ) untuk mengatasi sulit tidur atau insomnia.  Lakukan seluruhnya, atau lakukan hanya salah satunya yang paling anda sukai.
•    Pertama-tama berhentilah dari kegiatan apapun saat ini. Siapkan matras yoga anda, dan silakan berbaring sejenak diatasnya. Dengarkan musik yang lembut selama beberapa saat dan perhatikan setiap detil dari musik yang anda dengarkan. Atur napas secara tenang, halus, dan perlahan. Lakukan selama yang anda sukai.
•    Perlahan berbalik miring dan kembali duduk dalam posisi duduk tegak bersila. Pejamkan mata.  Kedua tangan boleh dalam posisi chin mudra, atau letakkan satu tangan di perut dan tangan lainnya di dada, atau cukup letakkan kedua tangan berstirahat di atas lutut. Lakukan Sama Vritti Pranayama dengan melakukan secara seimbang tarikan napas 5 hitungan dan embusan napas 5 hitungan. Tambahkan satu hitungan pada putaran selanjutnya, hingga akhinya menjadi tarikan napas 10 dan buang napas 10, atau lakukan di ujung kemampuan anda. Setelahnya kembali bernapas alami dan perlahan.
•   Kemudian lakukan Anuloma Viloma Pranayama. Teknik pernapasan ini bermanfaat untuk menyeimbangkan aktivitas otak kiri dan kanan ( atau - menurut saya - tepatnya adalah ‘menambah’ aktivitas di otak kanan sehingga otak kiri tidak terlalu mendominasi ), dan menenangkan pikiran. Lakukan dengan posisi tangan kanan ( atau kiri, bila anda kidal ) dalam Vishnu Mudra, tekuk telunjuk dan jari tengah kanan ke arah telapak tangan. Gunakan ibu jari untuk menekan cuping hidung kanan, dan jari manis dan kelingking untuk menekan cuping hidung kiri. Lakukan teknik pernapasan ini sambil memejamkan mata.

Lakukan tarikan napas panjang dan embuskan perlahan, kosongkan paru-paru. Tekan lubang hidung kanan dengan ibu jari tangan kanan. Tarik napas melalui hidung kiri secara perlahan dan panjang, kemudian tutup juga lubang hidung kiri diujung tarikan napas. Tahan napas selama yang anda rasakan nyaman. Buka lubang hidung kanan sambil perlahan-lahan membuang napas. Kembali tarik napas perlahan dan panjang dari hidung kanan, tutup kedua lubang hidung, buka lubang hidung kiri dan buang napas perlahan dan tuntas. Ini adalah satu putaran dari teknik olah napas anuloma viloma, lakukan sebanyak yang anda sukai, dan praktikkan sambil dalam suasana rileks.

•    Terakhir, lakukan variasi mudah dari teknik pernapasan yoga berdengung/bergumam ( brahmari ). Silakan duduk dalam posisi bersila. Letakkan telapak tangan anda menutup kedua telinga. Pejamkan mata. Lakukan tarikan napas panjang, dan sambil buang napas keluarkan napas sambil mengeluarkan suara bergumam ‘ hmmmm…. ‘. Rasakan getaran nyaman dari gumaman di sepanjang embusan napas anda. Getaran tersebut akan mendiamkan 'pembicara-pembicara di kepala anda' (     brain chatter ). Lakukan sebanyak yang anda inginkan.

Demikian. Semoga bermanfaat. Artikel selanjutnya adalah tentang “ Praktik Yoga Untuk Mengatasi Insomnia – Postur Yoga  “. Sabar ya, untuk sementara berlatih olah napas dulu, ini pun secara mandiri sudah sangat bermanfaat untuk mengatasi insomnia. Artikel selanjutnya akan dilengkapi dengan foto – foto panduan gerakan. Tetap semangat !
Namaste
Ujie

Rabu, 20 Juni 2012

Artikel lanjutan pengencangan perut (bag-2)

10 Pose Yoga untuk Mengecilkan Perut - Bag. 2

Melanjutkan artikel terdahulu yang berjudul 10 Pose Yoga untuk Mengecilkan Perut - Bag. 1, saya akan menuliskan pose atau asana ke-6 sampai 10 di sini.

Jika ada yang belum tahu, Yoga sangat bermanfaat tidak saja bagi kesehatan, tetapi juga kedamaian jiwa. Jadi sehat mental dan pisik lah. Amiin...

Jadi tanpa banyak bunga-bunga rampai, saya lanjutkan saja ke gerakan yoga-nya.

6. Pose Crescent (Bulan Sabit)
Manfaat: Memperkuat otot perut, pinggul dan paha.
Langkah-langkah:
a. Berdiri dengan kaki berdekatan, lengan di sisi tubuh. Tarik napas dan angkat tangan ke atas kepala dengan ujung jari terbuka mengarah ke langit-langit.
b. Hembuskan napas dan bungkukkan badan anda dari pinggul, dan arahkan tangan ke lantai. Lutut menekuk sedikit.
c. Tarik napas di posisi ini, lalu kemudian hembuskan napas sambil mengarahkan kaki kanan ke belakang. Posisikan kaki kanan lurus memanjang dan bertumpu pada ujung jari kaki. Kaki kiri akan membentuk sudut 90 derajat, di mana lutut sejajar dengan mata kaki.
d. Tarik napas dan angkat tangan ke atas kepala, pandangan lurus ke depan. Tahan sejenak di posisi ini.
e. Kembali ke posisi berdiri dan ulangi gerakan di atas tetapi merubah kaki kiri yang memanjang ke belakang.

Crescent - Tahap Mahir
Tahap Mahir: Jika anda merasa gerakan ini kurang atau anda sudah merasa sanggup untuk meningkatkannya, tambahkan setelah gerakan akhir dengan menarik napas sambil mengarahkan badan ke belakang, sehingga pandangan anda menuju ke ujung jari tangan, serta dada, kepala dan lengan anda mendongak.

Tahap Pemula: Sebaliknya jika merasa terlalu sulit, anda bisa kurangi intensitas latihan dengan cara menyentuhkan lutut ke lantai saat menarik kaki kanan ke arah belakang dan menyandarkan kedua tangan di paha kiri.

7. Pose Willow
Manfaat : Asana ini berguna untuk memperkuat kedua sisi perut.
Langkah-langkah:
a. Berdiri dengan kaki bersentuhan dan tangan di kedua sisi badan. Letakkan tapak kaki kiri ke sisi dalam paha kanan, sehingga lutut membengkok.
b. Kedua tangan dekatkan sehingga bersentuhan dan tahan di posisi ini sampai 2 kali tarik-hembus napas.
c. Pada penarikan napas ketiga, rentangkan tangan ke atas, dan posisi tangan terbuka.
d. Hembuskan napas, dan kemudian tarik napas sambil membengkokkan badan ke sisi kiri.
e. Tarik napas dan luruskan kembali badan.
f. Ulangi langkah-langkah di atas sebanyak 3-5 kali repetisi. Ubah posisi kaki dan arah pembengkokan badan di setiap repetisi.

Tahap Pemula: Untuk memudahkan gerakan di tahap awal, gerakan bisa sedikit dirubah. Letakkan kaki di betis (bukan di paha) atau bisa juga sentuh ujung kaki di lantai untuk membantu penyeimbangan badan.

Tahap Mahir: Tutup mata saat melakukan gerakan ini, terutama di saat penyeimbangan badan dan pembengkokan badan.

8. Posisi Melayang
Manfaat : Berguna untuk menguatkan bahu, lengan, perut dan punggung.
Langkah-langkah :
a. Mulai dengan posisi push-up dengan kaki bertumpu pada ujung jari kaki, tangan berada di bawah bahu, dan badan lurus dari ujung kepala sampai ujung kaki.
b. Hembuskan napas sambil menurunkan dada ke arah lantai, sampai tangan berdekatan dengan tubuh dan terasa perut menegang. Tahan posisi ini beberapa cm dari lantai, jangan sampai menyentuh lantai. Tahap Mahir: Saat di posisi ‘melayang’ ini (saat anda merendahkan tubuh beberapa cm dari lantai), angkat kaki kiri sampai setinggi 3-5 cm, tahan posisi tersebut dan turunkan. Lakukan 3-5 kali dan ganti kaki.

9. Posisi Kursi
Manfaat: Menguatkan otot bokong dan paha.
Langkah-langkah:
a. Berdiri dengan kaki berdekatan, tangan di sisi tubuh dan ujung kaki mengarah ke depan. Tarik napas dan angkat lengan ke depan, posisi tapak tangan berhadapan.
b. Hembuskan napas dan posisikan badan seperti orang duduk sampai membentuk sudut 45 derajat. Posisikan lutut sebisa mungkin berada di belakang ujung jari (jika ditarik garis vertical) dan kuatkan otot perut untuk menahan posisi ini serta arahkan pandangan lurus ke depan.
Tahap Pemula: Lakukan gerakan dengan kaki agak berjauhan (selebar pinggang) dan tangan bersandar pada paha, serta membentuk sudut posisi kursi 30 derajat.
Tahap Mahir: Dalam posisi duduk, angkat tumit sehingga keseimbangan tubuh bertumpu pada ujung jari (berarti lutut akan berada di depan ujung jari jika dilihat secara vertical). Pandangan arahkan ke ujung jari tangan.

10. Posisi Adho Mukha Svanasana (alias Downward Facing Dog; kalau terjemahan Indonesia bebasnya kira-kira ya 'Posisi Anjing Nungging' lah ya... hahaha)
Manfaat: Meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot bahu, serta otot paha dan betis.
Langkah-langkah:
a. Posisikan tangan memanjang ke depan lurus dengan bahu, sementara kaki direntangkan selebar pinggang (jangan terlalu lebar).
b. Angkat paha, sehingga ujung bokong terangkat ke atas dan pastikan tangan, kaki dan punggung lurus. Posisikan kepala sejajar dengan garis punggung dan tulang belakang.

Malah pakar yoga menyarankan asana ini sebagai alternatif pereda rasa sakit atau nyeri di sekitar bahu, asal sakit bahu tersebut tidak berat tentunya, karena kalau dipaksakan malah bisa menambah berat sakitnya.

Ke-10 pose alias yoga asana ini saya rangkum berdasarkan pengalaman para ahli, bahwasanya memang benar dapat melangsingkan perut dan menurunkan berat badan. Lakukan secara teratur 3 kali seminggu untuk memperoleh hasil yang anda idam-idamkan (kalau bisa setiap hari malah lebih mantap kan...?!!!).

Selalu ingat, jangan paksa tubuh dalam melaksanakan yoga, lakukan gerakan ringan dahulu jika merasa kesulitan dan secara perlahan lakukan dengan benar dan kemudian tambah tingkat kesulitannya.